Yuze.
2 min readDec 10, 2023

“Hati-hati di jalan, Yoichi.” Rin dan Chigiri melambaikan tangan sebelum pergi menuju jalan lain, dan Yoichi jalan ke arah rumahnya.

Namun Yoichi merasa ada seseorang yang menguntitnya diam-diam. Ia melihat ke atas pohon, melihat daun-daunnya bergoyang. Ia mengusap keningnya dan mengabaikannya. ‘Palingan binatang doang.’ Pikirnya sembari ia berjalan menuju rumahnya.

“Aku pulang.” Saut Yoichi, melihat rumahnya yang sepi dan gelap, ia langsung menyalakan lampunya. Ia melihat ada sebuah sticky note di meja makan. “Ah, ke pasar ya.” Yoichi menghela nafasnya dan mengambil makannya yang ada di meja tersebut sembari berjalan ke kamarnya.

Seperti biasa, ia mengurung dirinya di kamar sambil mencatat, membaca, dan belajar lagi. Anehnya, sekarang ia merasa ada yang janggal. Seperti akan ada sesuatu yang akan mempengaruhinya. Namun, seperti biasa, Yoichi tidak menghiraukannya.

Dan itu satu kesalahan besar.

Semua mata tertuju pada dia, tidak seperti biasanya. Yang Yoichi dengar hanyalah bisikan, tawa, dan candaan untuk dia. Lebih parahnya lagi, mejanya penuh dengan coret-coretan dengan kata yang tidak senonoh. Yoichi hanya bisa terdiam dan menghela nafasnya. Ia juga merasa sedih, apa yang ia perbuat untuk mendapatkan perlakuan seperti ini?

Yoichi pun bergegas keluar dari kelasnya sebelum ia berpapasan dengan Rin dan Chigiri. “Yoichi, lo gapapa?” Yoichi mengangguk. “Gausah boong, gua tau ini kenapa.” Ujar Chigiri sambil menghela nafasnya. “I guess lo masih ada kita juga, jadi kalo ada apa-apa bisa ke kita aja. We won’t leave you hanging.” Ujar Rin sambil memeluk Yoichi. “Makasih ya.”

Yang mereka tidak tahu ada mata yang melihat ke arah mereka. “We’ll destroy his friendship and it will be the end of him.

No responses yet